kubetno1.net

Venesia Mulai Tagih Biaya Kunjungan kepada Turis

People dressed as Santa Claus row during a Christmas regatta along the Grand Canal in Venice, Italy, December 17, 2023. REUTERS/Manuel Silvestri
(Manuel Silvestri/Reuters)

Jakarta -

Venesia sudah mulai menerapkan kunjungan berbayar bagi turis harian yang datang. Adapun besaran biayanya 5 euro (sekitar Rp 86 ribu).

Diberitakan AP, Jumat (25/4/2024) mulai Kamis (24/4), Venesia telah menerapkan biaya masuk untuk wisatawan harian yang datang melihat lagoon dan kanalnya yang indah itu. Mereka berharap, dengan adanya pungutan ini turis enggan datang dan kota kembali menjadi layak huni.

Persyaratan kunjungan terbaru ini akan diuji coba hingga Juli nanti. Pemberitahuan pun telah dipasang di luar stasiun kereta dan titik kedatangan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 200 pramugara telah dilatih untuk memandu siapa pun yang tidak mengetahui biaya tersebut melalui proses pengunduhan kode QR. Sebuah kios telah disiapkan untuk turis yang tidak mempunyai ponsel pintar.

Setelah melewati pelabuhan masuk yang ditentukan, petugas akan melakukan pemeriksaan acak terhadap kode QR yang menunjukkan bahwa pajak perjalanan sehari telah dibayar.

ADVERTISEMENT

Juga ada denda yang akan dikenakan bagi yang melanggar, yaitu sebesar 50 euro hingga 300 euro. Persyaratan ini hanya berlaku bagi orang yang datang antara pukul 08.30 hingga 16.00. Di luar jam tersebut, akses gratis.

"Kita perlu menemukan keseimbangan baru antara wisatawan dan penduduk," kata pejabat tinggi pariwisata kota, Simone Venturini.

"Tentu saja kita perlu menjaga ruang-ruang warga, dan kita perlu mencegah kedatangan orang-orang yang melakukan perjalanan sehari-hari pada hari-hari tertentu," dia menambahkan.

Venesia sudah lama berjibaku akibat tekanan overtourism. Hampir 30 juta turis datang setiap tahunnya membuat kota ini rentan dan warga lokal sudah kehilangan kenyamanan.

Dengan adanya pungutan masuk ini, pemerintah berharap ada penurunan jumlah kunjungan.

Sebelumnya, saat tahun baru terdapat 4,6 juta pengunjung yang berarti angka ini menunjukkan penurunan 16% dari kunjungan sebelum pandemi.

Venturini mengatakan kota ini menjadi 'tegang' ketika jumlah wisatawan harian mencapai 30.000 hingga 40.000 orang. Gang-gangnya yang sempit dipenuhi orang dan taksi air yang padat, sehingga menyulitkan warga untuk menjalankan aktivitasnya.

Venesia tahun lalu memecahkan rekor ketika jumlah tempat tidur turis untuk pertama kalinya melampaui jumlah penduduk resmi, yang kini berada di bawah 50.000 orang di pusat bersejarah dengan kanal-kanalnya yang indah.

Venturini mengatakan sekitar 6.000 orang telah membayar untuk mengunduh kode QR. Dan para pejabat memperkirakan kedatangan wisatawan berbayar pada hari Kamis akan mencapai sekitar 10.000 orang.

Lebih dari 70.000 orang lainnya telah mengunduh kode QR yang menunjukkan pengecualian, termasuk untuk bekerja di Venesia atau sebagai penduduk wilayah Veneto. Orang yang menginap di hotel di Venesia, termasuk di distrik daratan seperti Marghera atau Mestre, juga harus mendapatkan kode QR yang membuktikan masa menginap mereka, yang sudah termasuk pajak hotel.

Efektifkah pungutan turis menangani overtourism?

Tidak semua penduduk yakin sistem baru ini bisa menghalangi pariwisata massal. Warga mengatakan perlunya lebih banyak perhatian diberikan untuk meningkatkan populasi penduduk dan layanan yang mereka butuhkan.

"Menetapkan tiket untuk memasuki suatu kota tidak akan mengurangi jumlah pengunjung yang datang, bahkan satu unit pun," kata Tommaso Cacciari, seorang aktivis yang mengorganisir protes pada Kamis terhadap tindakan tersebut.

"Anda membayar tiket untuk naik metro, pergi ke museum, taman hiburan, Anda tidak membayar tiket untuk memasuki kota. Ini adalah langkah simbolis terakhir dari proyek gagasan pemerintah kota untuk mengusir warga dari Venesia," katanya.



Simak Video " Pengunjung Asal Bogor Rutin Kunjungi Ancol Tiap Libur Lebaran"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/fem)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat