kubetno1.net

Pro-Kontra Tiket Masuk Venesia, Warga Sebut Mirip Disneyland

Boats sail as confetti explodes in the air during the traditional opening rowing parade, part of the Venice Carnival in Venice, Italy, Sunday Jan. 28, 2024. This years edition
Venesia (Luca Bruno/AP)

Venesia -

Tiket masuk ke Venesia untuk turis harian diberlakukan mulai Kamis (25/4/2024). Kebijakan itu menjadi polemik di kalangan warga.

Dilansir dari The Local pada Kamis (18/4), turis harian yang berkunjung ke Venesia diharuskan membeli tiket sebesar 5 euro per orang atau sekitar Rp 86 ribu. Tiket itu diberlakukan antara pukul 08.30 hingga 16.00 waktu setempat.

Bagi warga lokal, kebijakan itu bak dua sisi mata uang. Ada yang menganggap sebagai salah satu harapan, namun tak sedikit yang menyebut tiket itu membuat Venesia layaknya Disneyland.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eleanora Smith, salah satu warga yang tinggal di pusat bersejarah Venesia, berpendapat biaya masuk Venesia bagi turis itu bisa menjadi cara untuk mengurangi kedatangan wisatawan. Terutama, saat musim liburan.

Ya, pada peak season liburan Venesia bisa kedatangan 100.000 wisatawan yang bermalam, padahal penduduknya saja cuma 49.000 jiwa.

ADVERTISEMENT

"Saya mendukung uji coba ini. Belum ada yang pasti, dan hanya itu yang terjadi selama 29 hari dalam setahun. Saya bosan dengan orang-orang yang datang, duduk di jalanan dan makan sepotong pizza murahan. Mereka menyumbat jalan setapak kami, namun tidak membawa apa pun ke kota," kata dia.

Ia mengisahkan pernah ketinggalan tiga bus, karena ada antrean turis. Kendati memiliki haraan dengan adanya tiket masuk turis itu, dia menilai ada celah bakal muncul permainan kucing-kucingan antara polisi dan turis yang masuk.

Ada satu celah yang bisa menjadi masalah di kemudian hari, yaitu wilayah Veneto. Venesia adalah ibu kota Veneto, sehingga ada pengecualian bagi warga Veneto untuk bisa bebas masuk ke Venesia.

Misalnya adalah Laura. Dia lahir dan besar di Veneto. Ia dibebaskan dari tiket masuk ke Venesia asal bisa menunjukkan nomor kartu identitas. Namun, hal itu membuat mereka tetap cemas.

Kecemasan dirasakan oleh residen di Venesia. Jill Goodman, seorang warga asal New York yang menjadi residen di Venesia, berkata bahwa Venesia harus mempunyai nilai yang lebih tinggi dari sekadar tiket masuk.

"Para pelancong harian tidak menambah perekonomian apa pun dan mereka meninggalkan sampah mereka di mana-mana dan berenang di kanal," kata dia.

"Ini sangat tidak menyenangkan. Prosedur ini menyiksa," ujar Laura Pritchard, warga negara Inggris yang telah menjadi residen di Venesia selama 5 tahun.

Kategori lain yang dibebaskan dari biaya masuk adalah anak-anak di bawah 14 tahun, penyandang disabilitas, peserta pertandingan olahraga, orang yang membutuhkan perawatan kesehatan, kerabat warga dan aparat kepolisian yang bertugas.

Julia Curtis, seorang warga California yang tinggal di Venesia, berpendapat bahwa warga harusnya meminta biaya yang lebih mahal.

"Mereka harusnya mengenakan biaya lebih besar. Kami membutuhkan lebih sedikit pengunjung harian dan lebih banyak wisatawan yang benar-benar tertarik dengan kota ini, karena banyak harta karun di dalamnya, ini bukanlah Disneyland," kata dia.



Simak Video "Tingkat Kepatuhan Wisman di Bali untuk Bayar Pungutan Masih Rendah"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/fem)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat