kubetno1.net

Menyingkap 5 Keunikan Dataran Tinggi Dieng: Negeri Para Dewa

Suasana Dieng yang membeku, Minggu (20/8/2023).
Wisata Dieng (Uje Hartono/)

Jakarta -

Plato atau dataran tinggi Dieng, yang berada di Jawa Tengah, memiliki pesona alam dan budaya yang luar biasa. Selain itu, kawasan ini juga menyimpan bahaya.

Dieng diapit oleh jajaran perbukitan di sisi utara dan selatan. Perbukitan itu berasal dari aktivitas vulkanik yang sama dan disebut Pegunungan Dieng yang berada di antara kompleks Puncak Rogojembangan di sebelah barat dan pasangan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di sisi timur.

Bagi wisatawan, Dieng adalah salah satu destinasi wisata yang wajib masuk wishlist. Lokasinya mudah dijangkau, mempunyai sunrise indah, juga danau yang menawan. Selain itu, makanan di kawasan itu enak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 5 fakta tentang dataran tinggi Dieng:

1. Tempatnya pada Dewa Bersemayam

Dieng berasal dari bahasa Jawa Kawi, Di "tempat atau gunung" dan Hyang yang berarti "Dewa/Dewi/leluhur". Artinya secara harfiah, Dihyang merupakan berarti pegunungan tempat para leluhur atau persemayaman para dewa.

Dalam sebuah prasasti ditemukan bahwa di dataran tinggi Dieng, orang Jawa Kuno telah tinggal dan menggunakan wilayah tersebut sebagai tempat ibadah. Prasasti Gunung Wule yang berasal dari tahun 861 Masehi mencatat instruksi kepada seseorang untuk menjaga bangunan suci di area yang disebut Dihyang.

ADVERTISEMENT

2. Desa Tertinggi di Pulau Jawa

Dieng diketahui memiliki desa tertinggi di Pulau Jawa. Namanya Desa Sembungan, yang terletak di ketinggian 2306 meter di atas permukaan laut.

Desa Sembungan memiliki jumlah penduduk sekitar 1300 jiwa. Desa ini juga dipercaya sebagai desa induk di kawasan Dieng.

3. Embun Es Dieng

Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan fenomena embus es (frost) di Dieng merupakan salah satu aspek cuaca yang istimewa. Sampai-sampai menyita perhatian serius bagi kalangan ilmuwan, praktisi cuaca, dan masyarakat.

"Cuaca dan iklim merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari, dan peristiwa-peristiwa ekstrim seperti embun es (frost) memiliki dampak yang signifikan pada berbagai sektor kehidupan," kata Ardhasena dalam seminar ilmiah bertajuk 'Mengenal Fenomena Embun Es Dieng: Kemunculan dan Dampaknya' beberapa waktu lalu.

Fenomena embun es muncul saat suhu udara sangat dingin dan embun yang terkondensasi membeku. Akibatnya, lapisan es yang muncul akan menutupi tumbuhan dan permukaan tanah.

Fenomena embun es berlangsung pada periode waktu terbatas, terutama saat musim kemarau (Juni - Oktober). Walaupun Indonesia merupakan negara tropis dengan iklim hangat (warm climate), frost dapat terjadi pada wilayah dataran tinggi apabila beberapa kondisi cuaca terpenuhi.

4. Berada di Dua Kabupaten

Banyak yang mengira Dieng tak hanya berada di Kabupaten Wonosobo. Namun, sebenarnya kawasan dataran tinggi Dieng merupakan sebuah daerah yang berada di dua wilayah, yaitu Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara. Bahkan, kebanyakan destinasi wisata berada di Kabupaten Banjarnegara.

5. Anak Bajang

Dieng tak hanya kaya dengan kekayaan alam dan pemandangan alam yang memukau. Namun terdapat satu ritual unik yang sudah terkenal, namanya ruwat rambut gimbal. Sebagai bentuk rangkaian upacara pembebasan seorang dari hukuman atau kutukan.

Anak bajang adalah anak yang memiliki rambut gimbal alami. Dipercaya anak-anak ini adalah keturunan leluhur Dieng, yaitu Kyai Kolodete. Dengan ruwat rambut gimbal, rambut anak bajang akan dipotong dengan berbagai ritualnya.



Simak Video "Menikmati Suasana Sejuk Hamparan Perkebunan Teh yang Indah, Dieng"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat