kubetno1.net

Bunga Sakura Mekar, Harga Kamar Hotel Jepang Tertinggi dalam 30 Tahun

Ilustrasi bunga sakura
Bunga Sakura di Jepang (feninovida/d'Traveler)

Tokyo -

Melemahnya mata uang Yen membuat Jepang sebagai destinasi incaran turis dunia di musim sakura. Ini membuat hotel-hotel kebanjiran tamu.

Dilansir dari Japan Today pada Senin (22/4), harga hotel di Jepang melonjak mendekati level tertinggi dalam tiga dekade pada bulan Maret. Mekarnya bunga sakura menjadi salah satu faktor pendorong banjirnya turis ke Jepang.

Tarif rata-rata harian untuk bulan Maret adalah sekitar Yen 20.980 atau sekitar Rp 2,1 juta per malam. Bayangkan, tak ada lagi kamar dengan harga ratusan ribu di Jepang!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga ini tercatat paling tinggi sejak Agustus 1997 dan meningkat hampir 20% dari periode yang sama tahun lalu, menuut CoStar Group. Tak hanya itu, tingkat okupansi hotel juga meningkat menjadi 78%.

Pada bulan Maret, Jepang mencatatkan rekor 3,1 juta turis yang berkunjung. Sementara itu, Yen berada di titik terendah dalam 34 tahun terhadap dolar, sehingga membuat turis tertarik datang.

ADVERTISEMENT

Hal ini berkontribusi pada lonjakan harga hotel, apalagi Jepang sedang kekurangan tenaga kerja.

"Untuk dapat menutupi tingkat hunian yang tinggi dna kekurangan tenaga kerja, tarif hotel harus dinaikkan," kata Harumi Taguchi, ekonom utama di S&P Global Market Inteligence.

Negara yang paling banyak menyumbang turis adalah Korea Selatan dan Tiongkok.

Melemahnya Yen juga membuat turis kalap belanja, pada bulan Januari hingga Maret tercatat Yen 1,75 triliun yang dihabiskan oleh mereka. Angka ini meningkat 52& dari tahun 2019, menurut data Badan Pariwisata Jepang. Turis juga membeli barang-barnag mewah dengan harga diskon.

"Jika turis asing terus meningkat, harga hotel akan terus naik. Dan lemahnya Yen akan dianggap murah bagi mereka," ucap Taguchi.



Simak Video "Daya Beli Wisatawan di Jepang Naik Gegara Yen Melemah"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat