kubetno1.net

Kebun Buah Mangunan, Awalnya Bukan untuk Wisata, Kini Primadona Turis Dunia

Kebun Buah Mangunan, Bantul, Yogyakarta
Kebun Buah Mangunan, Bantul, Yogyakarta (Arawinda Dea Alisia/)

Yogyakarta -

Kebun Buah Mangunan di Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ternyata dulu hanya disiapkan untuk wisata warga lokal. Kini, sangat populer di mata turis asing.

Sugiyarto, asisten kepala pengelola Kebun Buah Mangunan, lokasi itu dikelola sejak tahun 2003. Awal pembangunannya kebun buah dimaksudkan sebagai penyedia buah sehat organik atau nonkimia untuk warga sekitar.

Kebun Buah Mangunan itu dikelola oleh Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Bantul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, tujuannya pertama di Kabupaten Bantul supaya masyarakat bisa menikmati buah segar, dalam hal ini mengurangi bahan kimia dalam buah tersebut. Masyarakat dianjurkan beli buah di sini," kata Sugiyarto dalam perbincangan dengan .

Namun, seiring berjalannya waktu, dari tahun 2008 hingga 2009 tanaman mulai berbuah dan lokasinya mulai dilirik oleh pengunjung. Ditambah dengan adanya panorama view negeri di atas awan, mulai 2010 pengunjung ramai berdatangan.

ADVERTISEMENT
Kebun Buah Mangunan, Bantul, YogyakartaKebun Buah Mangunan, Bantul, Yogyakarta (Arawinda Dea Alisia/)

Tidak meninggalkan esensinya sebagai kebun buah, hingga kini pengunjung yang datang tetap bisa memetik dan memilih langsung buah yang ingin mereka beli, kecuali durian. Saat ditemui , pada Maret 2024, beberapa buah tampak ranum seperti rambutan dan belimbing.

Meski bebas memetik buah yang diinginkan, pengunjung tetap dibatasi dalam jumlah pembeliannya. Sugiyarto menyebut hal ini untuk menghindari buah dijual kembali oleh tengkulak.

"Hasil penjualan semua untuk Pendapatan Asli Daerah. Buah di sini dikhususkan untuk pengunjung, nggak boleh ada tengkulak, karena harga perda lebih rendah dari harga pasaran. Ada maksimal pembelian, misal durian per keluarga 3 biji, dan buah lainnya dengan jumlah yang wajar," kata Sugiyarto.

Peremajaan pohon buah-buahan selain durian dilakukan dalam kurun waktu 2 hingga 3 tahun. itu dimaksudkan agar pohon tidak terlalu tinggi sehingga pengunjung tetap bisa memetik sendiri. Juga agar tidak menghalangi pemandangan indah sekitarnya.

Kebun Buah Mangunan sendiri terbagi menjadi tiga area utama dengan luas total 24,5 hektar. Area satu merupakan perkebunan berupa kebun durian, rambutan, belimbing, sawo, alpukat, mangga, jeruk, pisang, dan jambu. Area kedua meliputi danau buatan dan taman mini yang berisi permainan anak-anak. Area ketiga merupakan puncak panorama view negeri di atas awan yang kerap dikunjungi pengunjung saat berburu sunrise.

Disebutkan oleh Sugiyarto, hadirnya kebun buah tentu menambah kesejahteraan masyarakat sekitar terlebih didukung dengan panorama alamnya di puncak. Kebun Buah Mangunan sendiri diketahui sebagai pelopor berkembangnya Mangunan sebagai desa wisata. Selain itu, masyarakat juga kerap dilibatkan sebagai petani kebun akibat keterbatasan karyawan.

"Pengelola kebun buah adalah karyawan sejumlah 24 karyawan. Mengelola dan menjaga tanaman dan fasilitas kebun buah. Petani dari warga sekitar membantu mengelola lahan dengan menanam palawija, di bawah kebun buah. Kami selaku pengelola tidak meminta hasilnya, tapi kami terbantu kebersihan dan pengolahan tanahnya," kata Sugiyarto

Siklus pengelolaan di sini terbilang baik, dengan hadirnya peternakan sapi sebagai penghasil pupuk kompos. Sapi itu jugalah yang akhirnya mengkonsumsi rumput liar yang ada di kebun buah.

Kebun Buah Mangunan juga kerap dijadikan sebagai lokasi kegiatan massal seperti malam pengakraban atau makrab, kemah, dan kegiatan serupa lainnya.

"Ada tempat tempat untuk makrab anak mahasiswa. Ada tiga area untuk kegiatan makrab dan kemah. Satu pendopo tertutup, satu pendopo terbuka, 8 unit kamar mandi dan satu mushola. Ada lapangan. Satu pendopo tertutup, kamar mandi ada 11 unit, dan lapangan," kata Sugiyarto

Sugiyarto menyebut usia Kebun Buah Mangunan yang sudah memasuki tahun ke-21 ini memerlukan beberapa perbaikan. Diantaranya gedung yang mulai tua dan akses jalan dari gerbang depan menuju panorama view yang mulai berlubang dan kelihatan menyempit.

Selayaknya perkebunan, musuh utama dari Kebun Buah Mangunan adalahnya sulitnya pengendalian penyakit tanaman buah. Penggerek batang menjadi yang paling diresahkan, hama tersebut menyerang batang tanaman dari dalam sehingga pengusirannya tidak bisa dilakukan dengan pestisida atau buah yang dihasilkan akan berbahaya.

"Sementara pencegahannya dengan tutup lubang, lubang untuk masuk ulat ditutup dengan tembakau. Jika terlanjur maka pohonnya dipotong sekaligus peremajaan," kata Sugiyarto.



Simak Video "Menjajal Keberuntungan Melewati Dua Pohon Beringin di Alun-alun Kidul Yogyakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat