kubetno1.net

Penduduk Pulau Canary Protes sampai Buat Grafiti Usir Turis!

Las Playitas multicolor houses in the mountain in Fuerteventura.
Kepulauan Canary. (Getty Images/iStockphoto/imv)

Tenerife -

Pulau Canary belakangan mengalami masalah soal over tourism. Hal ini sampai membuat warga mencoret-coret ruang publik dengan tulisan mengusir turis.

Kepulauan Canary telah lama dikenal sebagai spot tujuan wisatawan. Namun, belakangan pulau-pulau itu disebut menghadapi kehancuran karena pariwisata yang tidak terkontrol.

Hal itu membuat penduduk Tenerife, yakni daerah di Pulau Canary, marah dan mengusir wisatawan untuk pulang. Mereka mengekspresikan kekesalan di tembok-tembok lewat grafiti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Daily Star, Jumat (8/3/2024), pesan tersebut dituliskan di dinding dan titik-titik pengamatan di kota Palm-Mar. Terlihat tulisan 'Turis pulanglah' 'Kesengsaraan saya adalah surga Anda', hingga para penduduk mengeluhkan gaji yang rendah 'Gaji rata-rata di Kepulauan Canary adalah 1.200'.

Salah satu masalah utamanya adalah krisis perumahan yang dialami penduduk. Para pemilik rumah memilih untuk menyewakan properti mereka kepada wisatawan. Ini berarti tidak banyak tersedia rumah untuk disewa penduduk setempat.

ADVERTISEMENT

Lalu, peningkatan lalu lintas juga menjadi masalah. Di jalanan yang sesak terdapat banyak mobil sewaan, terutama di musim liburan. Selain itu, perizinan yang mudah bagi banyak hotel dan desa wisata, membuat turis semakin meningkat.

Di sisi lain, penduduk setempat dan para ahli Canary telah memperingatkan bahwa banyak yang perlu diubah jika pulau ingin bertahan di tengah pariwisata yang berlebihan.

Pakar Pulau Canary Nicola Quinn telah tinggal di Tenerife selama 20 tahun terakhir. Ia mengatakan Airbnb ilegal membuat kehidupan di pulau itu tidak berkelanjutan. Namun, ia berpendapat bahwa kerusakan Canary tidak hanya disebabkan oleh pariwisata dan pembangunan hotel besar, karena itu juga baik untuk lapangan pekerjaan.

Sementara itu, Rodrigo Ceron yang tinggal di Tenerife sejak kecil, menyebut pulau tersebut mengalami berbagai masalah mulai dari kemacetan hingga peningkatan biaya hidup. Namun, ia tidak menyalah turis. Sebaliknya, ia mengatakan ini karena hasil dari layanan yang salah urus, perencanaan yang buruk dari pemerintah, dan penolakan penduduk untuk mengubah gaya hidup mereka.

Salah satu daerah, yakni Tenerife Cabildo mengumumkan darurat air pada Jumat lalu. Walaupun ini tidak secara langsung berkaitan dengan pariwisata, namun daerah ini menggunakan air enam kali lebih banyak dari pemukiman. Namun, beberapa hotel disebut mengambil air sendiri dari laut.

Bulan lalu, Presiden Pemerintah Kepulauan Canary, Fernando Clavijo, mengatakan meskipun pariwisata adalah industri utama, tetapi sektor ini perlu membantu sektor-sektor lain dan meningkatkan upah. Itu agar dapat membagi kekayaan dengan lebih baik. Namun, diperkirakan 36 persen penduduk pulau ini atau sekitar 780 ribu orang berisiko mengalami kemiskinan dan pengucilan sosial.



Simak Video "Serunya Belajar Membatik Bareng Ibu-ibu Desa Wisata Osing, Banyuwangi"
[Gambas:Video 20detik]
(wkn/wsw)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat