kubetno1.net

Setelah Covid-19, Jamu Mendunia, Dapat Sertifikasi Inskripsi Warisan Budaya UNESCO

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid memberikan sertifikat Inskripsi Warisan Budaya Dunia kepada Perwakilan Komunitas Jamu di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid memberikan sertifikat Inskripsi Warisan Budaya Dunia kepada Perwakilan Komunitas Jamu di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (25/4/2024).(Rifkianto Nugroho/)

Jakarta -

Indonesia kembali mendapatkan dua sertifikasi inskripsi warisan budaya tak benda dunia dari UNESCO, salah satunya Budaya Sehat Jamu. Jamu semakin dikenal saat Covid-19.

Melalui acara yang digelar oleh Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Kamis (25/4/2024), Dwi Ranny Pertiwi Zarman, ketua umum Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional, menyatakan bahwa pandemi Covid-19 kembali mengingatkan masyarakat Indonesia akan khasiat khusus yang dimiliki jamu tradisional.

"Membuka mata masyarakat khususnya anak muda ketika ada Covid, ada hikmahnya. Hampir sebagian besar pasien Covid mereka minum jamu bahkan yang tidak sakit pun mereka juga minumnya jamu," Kata Ranny.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses pengajuan Budaya Sehat Minum Jamu (Jamu Wellness Culture) juga melalui proses yang panjang hingga perlu melibatkan banyak pihak. Meskipun begitu, Ranny merasa hambatan tersebut terasa ringan berkat kegigihan tim pengusaha jamu dan obat tradisional.

ADVERTISEMENT

Salah satu yang menjadi penilaian dalam proses pengakuan UNESCO tersebut ialah sejarah warisan budaya tersebut. Pada kesempatan tersebut Indonesia mengangkat kembali tokoh 'simbok jamu' sebagai salah satu ikon khas dari jamu Indonesia.

"Jadi kalau kita munculkan budaya sehat jamu bukan munculkan video pengusaha jamu yang sukses itu nggak ada justru yang kita munculkan mbok jamu yang sudah tua kita cari kumpulin yang masih aktif," kata Ranny.

Ranny juga turut bangga atas hadirnya berbagai kafe jamu yang menjadi bentuk inovasi dan edukasi dari budaya minum jamu agar tetap lestari. Berkat adanya inovasi tersebut masyarakat kini dapat menikmati jamu dengan kemasan yang lebih unik dan modern menyesuaikan selera masyarakat kini.

"Jamu itu emang awalnya konotasinya pahit dan ndeso lah, tapi sekarang jamu udah nggak pahit lagi apalagi sekarang banyak kafe-kafe jamu itu bagian dari edukasi kita juga," ujar Ranny.

Berkat hal tersebut kini jamu mulai digemari oleh banyak turis asing yang hadir di Indonesia. Bersama dengan Kemendikbudristek, Dewan Jamu Indonesia kini sedang menyusun langkah untuk memasukkan budaya jamu ke dalam kurikulum sekolah sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.

Langkah itu diharapkan jamu dapat kembali eksis di kalangan generasi muda tak hanya sebagai obat namun juga sebagai bentuk pertahanan agar terhindar dari berbagai penyakit melalui bahan-bahan alami.



Simak Video "Berburu Partner Untuk Bertarung Gebuk Bantal di Atas Kolam, Bogor"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat