kubetno1.net

Botswana Ancam Kirim 20.000 Gajah ke Jerman

African Elephants on the Masai Mara, Kenya, Africa
Ilustrasi gajah Afrika (Foto: Getty Images/Andrew Linscott)

Jakarta -

Presiden Botswana mengancam akan mengirim 20.000 ekor gajah ke Jerman. Aksi ini imbas sebuah perselisihan mengenai konservasi.

Menyitir BBC, Jumat (5/4/2024), kementerian lingkungan hidup Jerman menyarankan agar ada batasan yang lebih ketat dalam mengimpor trofi dari hewan buruan awal tahun ini.

Presiden Botswana, Mokgweetsi Masisi, mengatakan kepada media Jerman bahwa hal ini hanya akan memiskinkan masyarakat di negaranya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan bahwa jumlah gajah telah meledak sebagai hasil dari upaya konservasi, dan perburuan membantu menjaga jumlah mereka tetap terkendali.

"Orang Jerman seharusnya hidup bersama dengan hewan-hewan itu, seperti yang Anda katakan. Ini bukan lelucon," kata Masisi kepada surat kabar Jerman, Bild.

ADVERTISEMENT
Baca juga: 5 Negara Paling Sepi di Dunia, Ada yang Siang Terus 24 Jam

Botswana adalah rumah bagi sekitar sepertiga populasi gajah dunia atau lebih dari 130.000 ekor. Itu lebih banyak dari ruang yang tersedia.

"Kawanan gajah menyebabkan kerusakan pada properti, memakan tanaman dan menginjak-injak penduduk," kata Masisi.

Botswana sebelumnya telah memberikan 8.000 gajah kepada negara tetangga Angola, dan telah menawarkan ratusan gajah lainnya kepada Mozambik, sebagai upaya untuk menurunkan populasi gajah.

"Kami ingin menawarkan hadiah seperti itu kepada Jerman," kata Masisi, seraya menambahkan bahwa ia tidak ingin menerima jawaban tidak.

Menteri Satwa Liar Botswana, Dumezweni Mthimkhulu, bulan lalu mengancam akan mengirim 10.000 gajah ke Hyde Park di London agar masyarakat Inggris dapat merasakan hidup bersama mereka.

Pada bulan Maret, anggota parlemen Inggris memilih untuk mendukung larangan mengimpor piala perburuan, tetapi undang-undang tersebut masih harus melalui proses pengawasan lebih lanjut sebelum disahkan.

Janji untuk melarang impor piala berburu telah dimasukkan dalam manifesto pemilihan umum 2019 dari Partai Konservatif.

Botswana dan negara-negara Afrika selatan lainnya menghasilkan banyak uang dari orang-orang kaya Barat yang membayar ribuan dolar untuk mendapatkan izin menembak hewan dan kemudian membawa pulang kepala atau kulitnya sebagai piala.

Mereka mengatakan bahwa uang ini digunakan untuk membantu upaya konservasi, dan masyarakat setempat, sehingga mereka cenderung tidak tergoda untuk memburu hewan.

Kelompok-kelompok hak asasi hewan berpendapat bahwa praktik ini kejam dan harus dilarang.

"Di beberapa daerah, ada lebih banyak hewan buas ini daripada manusia. Mereka membunuh anak-anak yang menghalangi jalan. Mereka menginjak-injak dan memakan tanaman petani sehingga membuat orang Afrika kelaparan," kata menteri margasatwa Botswana.

Jerman adalah importir terbesar piala gajah Afrika di Uni Eropa, dan piala perburuan secara keseluruhan, menurut laporan tahun 2021 dari Humane Society International.

Botswana melarang praktik ini pada tahun 2014, tetapi mencabut larangan tersebut pada tahun 2019 setelah menghadapi tekanan dari masyarakat setempat.

Negara ini sekarang mengeluarkan kuota perburuan tahunan, dengan mengatakan bahwa perburuan tersebut berlisensi dan dikontrol dengan ketat.

Sebelumnya, mereka pernah mempertimbangkan untuk menggunakan gajah sebagai makanan hewan peliharaan.

Seorang juru bicara kementerian lingkungan hidup di Berlin mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Botswana belum menyampaikan kekhawatirannya kepada Jerman mengenai masalah ini.

"Mengingat hilangnya keanekaragaman hayati yang mengkhawatirkan, kami memiliki tanggung jawab khusus untuk melakukan segala sesuatu untuk memastikan impor piala perburuan berkelanjutan dan legal," katanya.

Namun, kementerian itu tetap melakukan pembicaraan dengan negara-negara Afrika yang terkena dampak peraturan impor, termasuk Botswana, kata juru bicara tersebut.

Australia, Prancis dan Belgia adalah beberapa negara yang telah melarang perdagangan piala berburu.

Botswana, bersama dengan negara tetangganya Zimbabwe dan Namibia, juga berpendapat bahwa mereka harus diizinkan untuk menjual persediaan gading mereka sehingga mereka dapat memperoleh uang dari gajah-gajah mereka yang jumlahnya sangat banyak.

Negara-negara di Afrika Timur, serta kelompok-kelompok pembela hak-hak binatang, menentang hal ini dengan mengatakan bahwa hal ini akan mendorong perburuan liar.



Simak Video "Menikmati Bakmi Monster Dengan Resep Asli Dari Pematang Siantar, Jakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat