kubetno1.net

Wow! Simak 5 Desain Spektakuler dari Patung GWK

GWK Long Weekend Kamis (9/5/2024)
GWK Cultural Park (Ni Made Nami Krisnayanti/)

Badung -

Sebelum berdiri megah dan diresmikan pada 2018, ternyata desain Patung GWK mengalami perubahan sebanyak lima kali. Keamanan menjadi alasan utama perubahan desain patung.

Patung GWK menjadi salah satu patung tertinggi di dunia, dengan tinggi 122 meter dan lebar 66 meter. Tak hanya mengagumkan dari segi ukurannya, sejarah pembangunan Patung GWK juga tak kalah epik.

Patung GWK dirancang oleh seniman asal Bali bernama I Nyoman Nuarta. Pendirian Patung GWK mulai dikonsepsi sejak tahun 1989 oleh Joop Ave. Tahun 1993, Presiden Soeharto merestui pembangunan proyek ini. Namun, pembangunan mengalami kendala akibat adanya krisis moneter tahun 1998. Pembangunan terhenti selama 16 tahun.



Tahun 2012, pembangunan Patung GWK kembali dilanjutkan. Setelah melalui proses pembangunan yang memakan waktu hingga hampir tiga dekade akhirnya Patung GWK diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sebagai persembahan peringatan HUT ke-73 RI pada 22 September 2018.

Selama proses pembangunan, ternyata desain dari patung tertinggi keempat di dunia ini juga mengalami perubahan dan penyesuaian hingga lima kali. Perubahan ini mencangkup perubahan pada sayap, ekor, singgasana, dan bentuk kepala garuda.

Pada desain kedua hingga keempat, perubahan signifikan terjadi pada sayap dan singgasana Patung GWK. Bentuk sayap Patung GWK berbeda-beda pada setiap desainnya, dibuat dengan sedikit ditarik ke bagian belakang.

Akhirnya pada desain kelima yang merupakan desain final, dibuat celah pada sayap patung sebagai tempat mengalirkan angin. Hal ini sejalan dengan hasil tes angin (Wind Tunnel Test) yang sudah dilakukan pada setiap desain patung GWK.


Operation Director GWK, Stefanus Yonathan Astayasa, menyebut alasan perubahan desain patung GWK bertujuan untuk menjamin ketahanan struktur pondasi, tanpa mengurangi nilai estetika.

"Patung dengan kompleksitas yang cukup rumit seperti Patung GWK, perlu dilakukan beberapa tes, seperti tes angin. Untuk memastikan saat berdiri tidak akan ada masalah dengan angin. Sehingga pada setiap desain ada perubahan untuk menyesuaikan hasil tes angin, jadi pada desain kelima ini sudah final dari segi keamanan dan estetikanya," kata Stefanus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Hidden Gem Bali: Ngopi Santai di Atas Tebing Karang Boma

Hidden Gem Bali: Ngopi Santai di Atas Tebing Karang Boma


(fem/fem)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat