Tujuan kali ini adalah ziarah ke Makam Habib Cikini yang terletak di belakang Taman Ismail Marzuki (TIM). Bangunannya seperti masjid karena disediakan tempat wudhu, tempat shalat, dan dilengkapi dengan perlengkapan salat.
Sesampainya di sana, usai memarkirkan motor, kami mengambil air wudhu. Setelah itu masuk ke area makam, di sana kami membaca tahlil dan Surat Yasin.
Di dalamnya terdapat dua makam yaitu makam Habib Cikini dan istrinya. Habib Cikini merupakan tokoh Islam berpengaruh, beliau ayah Habib Kwitang yang terkenal di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habib Cikini merupakan tokoh penyiar agama Islam yang dihormati masyarakat sekitar. Dia wafat pada tahun 1879 dan dimakamkan di Cikini.
Habib Cikini atau Al Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi adalah teman dekat daripada maestro lukis Indonesia, Raden Saleh. Dia kemudian menikahi Syarifah Rogayah binti Husein bin Yahya yang merupakan adik dari Raden Saleh.
Nah, kisah tidak biasa terjadi jauh setelah kepergian beliau. Saat itu, makamnya hendak dipindah karena di area itu akan dikembangkan sebuah apartemen.
Pada awalnya, daerah sekitar Makam Habib Cikini ini merupakan tanah wakaf oleh Raden Saleh yang diberikan kepada Habib Cikini. Kemudian, tanah itu dibeli oleh pengembang dan terjadi wacana pemindahan makam.
Namun terjadi karomah dalam proses pemindahan makam, yang membuat wacana pemindahan dibatalkan. Itu dimulai dari munculnya air, tidak dapat diangkat makamnya, dan kejadian-kejadian lainnya.
Karomah tak hanya berhenti di situ. Kabarnya, alat pemindahan seperti ekskavator yang digunakan untuk pemindahan seketika rusak. Selain itu, terdapat pula air yang muncul dan mengalir dari makam beliau.
(msl/msl)