Penumpang disabilitas ingin diperlakukan sama dan bermartabat, seperti penumpang pesawat lainnya. Mereka meminta maskapai untuk meninjau kembali kebijakan mereka.
Tuntutan itu diungkapkan Josh Wintersill dari kelompok Rights on Flights yang berdomisili di Somerset, Inggris. Dia meminta pemerintah untuk menerapkan undang-undang baru untuk lebih mendukung penumpang pesawat penyandang disabilitas.
"Sejujurnya, kami sudah lelah sekarang. Kami tidak diperlakukan sama, dengan bermartabat," katanya seperti yang diberitakan BBC, Kamis (29/8/2024).
Minggu lalu, dia bertemu dengan Menteri Transportasi Louise Haigh, dan dia mengatakan menantikan untuk bekerja sama secara erat untuk meningkatkan sektor ini bagi semua orang.
"Setiap orang berhak untuk terbang dengan bermartabat dan mudah," kata Louise.
Wintersgill telah menggunakan kursi roda bertenaga selama 20 tahun. Selama menggunakan penerbangan, seharusnya dia (dan disabilitas lainnya) mendapatkan perlakuan yang konsisten. Namun, selalu terjadi perbedaan di setiap maskapai penerbangan.
Lihat saja beberapa kasus, penumpang disabilitas ditolak terbang karena berat kursi roda mereka, dikenakan biaya tambahan untuk asisten perawatan pribadi, dan diperlakukan tanpa belas kasihan oleh staf maskapai. Tentu itu semua membuat mereka tidak nyaman.
Pada tahun 2023, Rights on Flights merancang Undang-Undang Perjalanan Udara Berbantuan [AATA], yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan perjalanan udara bagi penumpang penyandang disabilitas. Salah satu poin mereka adalah keterlibatan penyandang disabilitas yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan badan pengelola bandara dan maskapai penerbangan.
"Kami benar-benar bersikeras bahwa kami akan melihat kemajuan dan komitmen dari pemerintah baru. Kami perlu memastikan bahwa kami menerapkan undang-undang kelas dunia ini, sehingga dapat mencegah masalah yang terus kami lihat hari demi hari," Wintersgill menambahkan.
Headset Khusus Ini Bantu Penyandang Melihat Lebih Jelas
Headset Khusus Ini Bantu Penyandang Melihat Lebih Jelas
(sym/fem)