kubetno1.net

Istana Garuda Dikritik Gelap dan Aura Mistis, Nyoman Nuarta Angkat Bicara

Suasana Istana Negara dan Istana Garuda terlihat dari kawasan Sumbu Kebangsaan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (28/7/2024). Sumbu Kebangsaan merupakan ruang terbuka di IKN yang menjadi simbol hubungan harmonis antar alam, manusia, dan nilai luhur kebudayaan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Istana Garuda di IKN (Hafidz Mubarak A/Antara)

Jakarta -

Warna bangunan Istana Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dikritik gelap dan beraura mistis. Desainer atau perancang Istana Garuda, Nyoman Nuarta, menjelaskan warna bangunan ikon tersebut.

Istana Garuda merupakan gedung kantor kepresidenan di IKN. Istana Garuda memiliki impresi burung garuda sebagai fasad bangunan.

Nyoman mengungkapkan bahwa warna kuningan di bagian muka Istana Garuda akan mengalami perubahan seiring waktu. Warna tersebut akan secara perlahan berubah menjadi hijau kebiruan karena proses alami yang disebut Patina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Warna kuningan di bagian depan akan berubah menjadi hijau, tergantung kondisi alam. Proses oksidasi secara perlahan akan mengubahnya menjadi biru toska," kata Nyoman dilansir Antara, Senin (12/8/2024).

Nyoman mengatakan perubahan warna serupa dengan yang terjadi pada Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali. Patung GWK juga merupakan karyanya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, struktur bilah pada Istana Garuda terbuat dari baja tahan cuaca yang awalnya berwarna kemerahan. Tetapi, seiring berjalannya waktu dan terpapar cuaca, warnanya akan berubah menjadi lebih gelap dalam kurun waktu satu hingga dua tahun.

"Struktur bilahnya pertama berwarna kemerahan, tapi setelah terkena hujan dan cuaca, warnanya akan semakin gelap," kata dia.

Dia mencontohkan jembatan-jembatan di Amerika Serikat terutama di New York. Seringkali memiliki warna yang serupa dengan yang digunakan terhadap warna Istana Garuda IKN dan di Patung GWK Bali.

Rangka di belakang bilah tersebut dibuat dari material perforated, yaitu pelat baja berlubang yang juga tahan terhadap cuaca. Nyoman menegaskan bahwa material ini memiliki daya tahan hingga ratusan tahun.

Nyoman juga menjelaskan pilihan warna gelap pada Istana Garuda bukan tanpa alasan. Ia menghindari warna-warna mencolok seperti emas yang biasa digunakan pada bangunan mewah.

"Banyak orang terbiasa melihat warna-warna menyala seperti emas, tapi saya tidak ingin menggunakan warna seperti itu untuk Istana Garuda," kata Nyoman.

Sementara, rangka dalam Istana Garuda dibuat dengan sangat teliti dan cantik, menggunakan baja yang dibeli dari Krakatau Steel. Seluruh rangka dibuat khusus, bukan produk yang dibeli di pasaran.

"Rangka di dalam istana dibuat sendiri, tidak dibeli di toko. Kami menggunakan baja dari Krakatau Steel, dan semuanya dibuat secara khusus," ujarnya.

Nyoman memastikan semua material yang digunakan memenuhi persyaratan TKDN, sebagai bentuk komitmen terhadap industri lokal. Dia menyebut pembangunan IKN dilakukan dengan hati-hati.

"Kami mematuhi peraturan TKDN dengan menggunakan produk lokal dalam pembuatan Istana Garuda. Ini bukan proyek sembarangan, semuanya dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti," kata Nyoman.

Nyoman berharap Istana Garuda IKN tidak hanya menjadi bangunan yang indah secara estetika, tetapi juga memiliki daya tahan dan makna yang mendalam sebagai simbol nasional.

Selain itu, dia mengungkapkan dirinya memilih representasi Garuda sebagai bentuk bangunan agar tidak ada kecemburuan dari berbagai daerah di Indonesia. Indonesia memiliki kurang lebih 1.300 suku.

Rancangan Istana Garuda

Istana Garuda memang dibangun dengan bentuk desain burung garuda yang mengepakkan sayap. Istana Garuda, yang dijadikan perkantoran presiden itu, merupakan karya seniman Nyoman Nuarta. Proses perancangan seluruh istana dikerjakan bersama 70 ahli lintas disiplin.

Nyoman Nuarta mengatakan bentang sayap patung burung garuda raksasa tersebut dirancang dengan panjang 177 meter, lengkungan sepanjang sekitar 239 meter, dan tinggi 77 meter. Terdapat 465 modul yang masing-masing terdiri dari 10 bilah garuda.

Sebanyak 4.650 bilah membentuk Selubung Garuda. Setiap bilah memiliki berat 0,3 ton. Total bobot patung garuda IKN tersebut seberat 1.398,3 ton, setara dengan sekitar 233 ekor gajah semak afrika.

Bilah-bilah Selubung Garuda dikirim dari bengkel kerja Nyoman Nuarta di Bandung ke bengkel kerjanya di Sepaku, Penajam Paser Utara. Sebanyak 242 artisan terlibat dalam pengerjaan bilah tersebut.

Nyoman Nuarta mengatakan bilah-bilah garuda terdiri dari bilah kuningan dan rangka bilah perforated weathering steel. Ratusan artisan bekerja keras karena sifat kuningan lebih keras dibandingkan dengan tembaga.

Ia menambahkan bilah kuningan yang akan jadi kulit luar bangunan kantor presiden tersebut akan mengalami patina dari oksidasi logam. Dengan begitu,hasil akhir Selubung Garuda akan berwarna hijau tosca. Dia juga mengatakan secara alami, ketika berada di ruang terbuka, karena deraan cuaca dan terpaan matahari, warna permukaannya akan berangsur menjadi kehijauan.



Melihat Istana Garuda dari Kacamata Sang Desainer

Melihat Istana Garuda dari Kacamata Sang Desainer


(fem/fem)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat