kubetno1.net

Turis Susah Payah Balik ke Apartemen Saat Dubai Banjir, eh Listrik Mati, Tak Ada Air

Cars are stuck on a flooded road after a rainstorm hit Dubai, in Dubai, United Arab Emirates, April 17, 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Penampakan banjir bandang di Dubai (Rula Rouhana/Reuters)

Dubai -

Seorang turis di Dubai membeberkan situasi mencekam saat badai dan hujan lebat menerpa. Susah payah mencapai penginapan, eh setelah sampai aliran listrik mati, air pun tidak ada.

Dikutip dari CNN, Kamis (18/4/2024), turis itu bernama Madiha Khawaja. Dia berasal dari London dan berada di Dubai bersama suami dan dua anaknya, berusia dua dan empat tahun.

Madiha menyebut hari-harinya amat menderita. Dia merasa tidak berdaya saat mencoba menenangkan anak-anaknya di tengah kekacauan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hujan telah mengganggu lift gedung, termasuk di beberapa gedung pencakar langit tertinggi di Dubai. Madiha mengatakan dia menghabiskan 45 menit menaiki tangga menuju apartemennya di lantai 27 di jantung kota Dubai untuk mencari tempat istirahat dan perlindungan bagi balitanya.

"Itu sangat melelahkan," kata Madiha.

ADVERTISEMENT

Sesampainya di apartemen, derita Madiha tidak berakhir. Aliran listrik terputus sehingga fasilitas di dalam apartemen juga terhenti.

"Saat mencapai apartemen kami dengan anak-anak yang lapar dan lelah, kami dihadapkan pada keran yang kering, tidak ada air minum, tidak ada layanan telepon, tidak ada koneksi WiFi," ujar dia.

"Anak-anak kelaparan dan saya sebagai seorang ibu menjadi sangat cemas sekaligus kesal," kata dia.

Bukan hanya Dubai yang dilanda cuaca buruk, tetapi seluruh wilayah Uni Emirat Arab (UEA), dan sejumlah negara Teluk lainnya. UEA mengalami curah hujan terberat dalam 75 tahun, dengan beberapa daerah mencatat curah hujan lebih dari 250 mm dalam waktu kurang dari 24 jam.

Curah hujan yang sampai membanjiri jalan-jalan, menumbangkan pohon-pohon palem, dan menghancurkan fasad bangunan belum pernah terjadi di negara Timur Tengah tersebut sejak pencatatan dimulai pada tahun 1949. Di Dubai, penerbangan dibatalkan, lalu lintas terhenti, dan sekolah ditutup.

Menurut pengamatan cuaca di bandara curah hujan sebanyak 100 milimeter turun hanya dalam tempo 12 jam pada Selasa (16/4). Curah hujan sebesar itu setara dengan jatah hujan Dubai sepanjang tahun.

Seorang pejabat di Pusat Meteorologi Nasional UEA mengatakan bahwa hujan tersebut bukan disebabkan oleh penyemaian awan, sehingga mematahkan rumor bahwa kekacauan tersebut disebabkan oleh ulah manusia.

Penyemaian awan biasa dilakukan untuk meningkatkan curah hujan di daerah kering atau semi kering dan melibatkan penyemaian awan yang ada dengan zat-zat yang pada bisa membantu terbentuknya awan hingga menyebabkan hujan. UEA telah melakukan penyemaian awan sejak 1990-an dan telah melakukannya secara rutin selama beberapa tahun terakhir.

Seperti kawasan Teluk Persia lainnya, Dubai memiliki iklim panas dan kering. Oleh karena itu, curah hujan jarang terjadi, dan infrastruktur kota seringkali gagal menangani kejadian cuaca ekstrem.



Simak Video "Aksi Relawan Keliling Naik Kayak Evakuasi Warga Dubai yang Terjebak Banjir"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat