kubetno1.net

Berakhir Sudah Lingkungan Terindah di Gaza Dibombardir Israel

Lingkungan al-Zahra, Gaza Palestina
Lingkungan al-Zahra, Gaza, Palestina (Foto: BBC)

Jakarta -

Israel meluluhlantakkan Palestina. Lingkungan terindah di Gaza ikut hilang dalam penyerangan Israel.

Serangan itu pada Jumat 20 Oktober sekitar tengah hari. Para penghuni kawasan kelas atas Gaza, al-Zahra, berdiri di depan reruntuhan dan debu yang dulunya adalah rumah mereka.

Dilansir BBC, dikutip Selasa (14/11/2023), hari Jumat seharusnya menjadi hari yang istimewa. Itu hari ibadah umat Islam menandai dimulainya akhir pekan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di al-Zahra, hari itu berarti falafel dan hummus, kopi dan teh, semuanya disajikan di apartemen atau vila keluarga yang luas di tepi Laut Mediterania. Penduduk di dana tahu bahwa mereka lebih beruntung daripada kebanyakan orang di Gaza.

Namun dalam semalam, bom-bom Israel telah meratakan 25 blok apartemen yang dihuni ratusan orang.

ADVERTISEMENT

Beberapa orang yang tinggal di sini di antaranya dokter, pengacara, akademisi, perancang busana, dan pengusaha. Mereka mencoba untuk tetap tinggal dan bertahan hidup di reruntuhan.

Tapi sebagian besar di antaranya telah mengemasi apa yang bisa mereka selamatkan dan menyebar ke seluruh Jalur Gaza. Hana Hussen, yang dibesarkan di al-Zahra, mengikuti berita tersebut dengan rasa ngeri dari jarak ratusan mil di Turki, tempat ia pindah dua tahun lalu.

Lingkungan al-Zahra, Gaza PalestinaLingkungan al-Zahra, Gaza, Palestina (Foto: BBC)

Dengan tergesa-gesa ia menelepon keluarganya untuk memastikan bahwa mereka selamat. Dia mengatakan mencintai mereka, kemudian sambungan telepon terputus.

Para penghuni blok apartemen yang hancur telah berlindung dari bom di sebuah universitas terdekat berkat upaya dokter gigi setempat, Mahmoud Shaheen, yang memimpin evakuasi massal para tetangganya.

Kepada BBC, Shaheen menceritakan awal pekan ini bagaimana ia menerima panggilan telepon saat fajar dari agen intelijen Israel yang memperingatkan bahwa blok-blok apartemen itu akan dibom.

"Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan kepada kami bahwa mereka tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan operasi yang spesifik ketika ditanya tentang keputusannya untuk menyerang blok-blok perumahan al-Zahra," kata dia.

"Hamas menyerang Israel dari seluruh Jalur Gaza dan telah berlindung dalam infrastruktur sipil," dia menambahkan.

BBC telah menghabiskan waktu dua minggu untuk berbicara dengan beberapa keluarga dari daerah tersebut, baik yang sudah mapan maupun pendatang baru yang lebih muda dan ambisius.

Mereka bercerita tentang bagaimana mereka mengambil apa pun yang mereka bisa dari rumah mereka, menyaksikan rumah-rumah itu meledak di depan mata mereka, dan kemudian berpencar di sekitar Gaza dengan nasib yang tidak menentu.

Lingkungan al-Zahra, Gaza PalestinaLingkungan al-Zahra, Gaza, Palestina (Foto: BBC)

Dari tempat penampungan sementara di sepanjang jalan, para penduduk ingin menceritakan kisah hidup dan matinya sebuah lingkungan yang mereka cintai.

Komunikasi kami dilakukan melalui panggilan telepon yang terputus - terkadang dengan suara bom di latar belakang. Orang-orang memotong percakapan untuk lari atau mencari perlindungan. Dalam beberapa kasus, kami kehilangan kontak selama berhari-hari.

Setelah pemadaman komunikasi baru-baru ini selama serangan Israel yang intens di jalur tersebut, seorang warga al-Zahra akhirnya meninggalkan pesan singkat: "Terima kasih telah bertanya. Kami masih hidup."

Percakapan kami menunjukkan bahwa tidak semua orang yang meninggalkan al-Zahra selamat. Di antara mereka yang dilaporkan tewas adalah seorang binaragawan muda dari sebuah gym lokal.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 10.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak dimulainya perang, lebih dari sepertiganya adalah anak-anak.



Simak Video "Israel Serang Rumah Jurnalis di Gaza, 28 Orang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat